Membuang Racun di Dalam Hati dengan Nadzom Ya 'Alima Sirri Minna
Membuang Racun di dalam Hati dengan Nadzom Ya 'Alima Sirri Minna
Kali ini saya akan sedikit berbagi tentang Nadzom Ya 'Alima Sirri Minna yang biasa dibaca oleh santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran. Dalam bahasa Indonesia, nadzom disebut sebagai karangan. Pengertian lainnya nadzom adalah puisi yang berasal dari Parsi, terdiri atas 12 larik, berirama dua-dua atau empat-empat, berisi tentang puja-puji, doa, nasihat, dan ajaran yang dijiwai oleh ajaran Islam.
Saya ingat betul pertama kali Mbahyai Mufid Mas'ud mengajarkan nadzoman ini kepada para santri. Usia saya waktu itu berada pada rentang anak-anak kelas 4-5 SD. Memang dari kecil saya sudah dimasukan ke dalam pondok oleh kedua orang tua saya. Tetapi karena masih kecil, jadi ya waktunya mujahadah saya datang ke masjid tapi sampai di sana tidur, menertawakan diri sendiri mode on.
Baca juga: Tuntunan Salat Sunah Harian
Saat itu hari Jum'at saya lupa tanggal berapa, tetapi karena setiap hari Jum'at dan malam Jum'at santri putri harus ke masjid untuk berjama'ah dan mujahadah, maka saya ingat kisah ini. Mujahadah pagi biasanya selesai pukul 06.00 WIB. Saya terbangun karena Mbah Mufid meminta para santri untuk jangan pulang dulu karena ada hal yang ingin beliau sampaikan.
Ternyata beliau ingin mengajarkan kami para santrinya nadzom Ya 'Alima Sirri Minna. Nadzom yang indah, apalagi jika kalian mengetahui artinya. Nadzom yang berisi tentang permohonan kepada Allah agar selalu mendapatkan ridho dan pertolongan dari-Nya. Nadzom yang perlahan bisa membuang racun di dalam hati kita.
Mengapa? Karena dalam nadzom ini kita sadar bahwa di dalam diri kita tentu ada racun, ada aib, ada penyakit hati yang hanya bisa hilang dan ditutup oleh Yang Maha Menutup Rahasia yaitu Allah. Andai bukan Allah yang menutup racun dan aib-aib dalam hati, tubuh, dan hidup kita, tentu tak ada makhluk yang ingin berteman dan duduk bersampingan dengan kita.
Teks Arab dan Latin Nadzom Ya 'Alima Sirri Minna
Berikut saya tampilkan ajaran indah beliau pada foto berikut di bawah ini dan saya tulis cara membaca serta artinya agar memudahkan teman-teman dalam membaca nadzom ini.
Nadzom Ya 'Alima Sirri Minna PP. Sunan Pandanaran |
Allahumma inna nas-aluka ridhoka wal jannah, wa na'udzubika min sakhotika wa-nnar 3x. Artinya: Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah kami minta kepada-Mu ridho dan surga-Mu serta memohon pertolongan dari murka-Mu dan neraka.
Baca juga: Peraturan Ketika Menghafal al-Qur'an
Ya 'Alimas-sirri minna la tahtiki sitro 'anna, wa 'afina wa'fu'anna, wa kullana haitsu kunna 3x. Artinya: Wahai Dzat Yang Mengetahui segala rahasia yang ada pada diri kami, jangan kau buka aib dan cela kami. Hiasilah kami dengan kesehatan yang sempurna. Maafkanlah kami, jadilah Engkau pelindung kami dimanapun kami berada.
Ya Allah biha, Ya Allah biha, Ya Allah bi husnil khotimah 3x. Artinya: Wahai Allah, Wahai Allah, Wahai Allah, dengan bacaan-bacaan kami akhiri hidup kami dengan husnul khatimah
Ya lathifam-bi kholqihi, ya 'alimam-bi kholqihi, ya khobirom-bi kholqihi, ulthuf bi na, ya lathif, ya 'alim, ya khobir 3x. Artinya: Wahai Dzat Yang Maha Lembut atas segenap makhluk, Wahai Dzat Yang Mengetahui setiap perbuatan seluruh makhluk, Wahai Dzat Yang Maha Mengetahui isi hati setiap makhluk, perlakukanlah kami dengan penuh kelembutan, Wahai Dzat Yang Maha Lembut, Wahai Dzat Yang Maha Memahami setiap gerak hati.
Ya lathifal-lam yazal-ultuf bi na fi ma nazal, inna ka lathifu lam tazal ultuf bina wal-muslimin 3x. Artinya: Wahai Dzat Yang Maha Lembut, berlaku lembutlah pada kami atas (bencana) yang kau turunkan. Sungguh Engkau Maha Lembut (untuk tidak menurunkan bencana itu), berlaku lemah lembutlah pada kami dan juga kepada kaum muslimin.
Sampai saat ini, nadzom ini dihafal dan selalu dibaca oleh santri dan alumni Pondok Pesantren Sunan Pandanaran baik mujahadah harian, mujahadah Kamis Wage, maupun acara-acara lainnya.
Begitu juga dengan saya, ketika saya sedih, atau sedang dalam perjalanan, kadang-kadang jika ingat, saya secara tanpa sadar membaca nadzom ini untuk meminta pertolongan, meminta agar Allah menghilangkan racun-racun apapun di dalam hati dan kehidupan saya, serta memohon kepada Allah agar senantiasa menutup segala rahasia dan aib yang masih terus saya coba untuk saya perbaiki di hari-hari baru yang saya lalui.
Terima kasih sudah berkenan mampir. Cara membaca dan nadanya seperti apa, saya share di channel youtube saya. Silahkan tinggalkan jejak terbaik di kolom komentar ya :) Wassalamu'alaikum...
jazakillah khoiron ya ukhti....sangat bermanfaat....saya bs belajar...semoga berkah...aamiin...
BalasHapusaamiin
HapusJazakillah khayr kak.. Nambah lagi ilmu agamaku, nadzom ini harus banget dihapalin buat Aku, penting banget.
BalasHapusTerimakasih mbak, saya nggak sengaja nemu postingan ini, dan ini saya bermanfaat bagi saya
BalasHapusalhamdulillah...
HapusQobiltu.
BalasHapusHadiah alfatihah untuk mbah kiayi mufid mas ud.
Alfatihah
Qobiltu.
BalasHapusHadiah alfatihah untuk mbah kiayi mufid mas ud.
Alfatihah
Qobiltu.
BalasHapusIzin mengamalkan.
Alfatihah utk mbah kiayi Mufid mas ud
perlu di ketahui ini potongan dari Ratib Haddad
BalasHapusTerimakasih teh imeh atas tulisannya yg keren ini,
BalasHapusTerimakasih sudah mengingatkan momen mujahadah rotibul hadad di pondok dulu :')
Tercengang saya lihat tulisan ini. Wow. Karya sastra membalut doa. Cantik sekali
BalasHapusmasyaallah bu sungguh kajian singkat yg sangat mengingatkan saya ... teri.akasih atas tulisannya ya bu
BalasHapusMalem ini pingin baca yang ini. Karena dari judulnya relate, pas baca isinya makin relate :( terimakasih ilmunya mom. Menyejukkan...
BalasHapusAlhamdulillah dapat sangu lagi nih, btw dulu suamiku pernah nyantri sebentar di Mbah Yai Mufid. Semoga turut mendapat barokah Mbah yai Mufid. amin ya Allah.
BalasHapusTerima kasih sudah share ibu Kafa.. semoga bermanfaat buat saya
BalasHapuskedepannya.
Matursuwun kakmin sudah mengingatkan dan sangat membuat adem
BalasHapussukses dengan pen didikan S2-nya nggeh
Saya sering membacanya sehabis sholat maghrib atau shubuh tanpa tau arti dn terjemahnya.bkin hati tenang.kini setelah tau makin mantap utk terus melafalkannya..terimakasih ka..barakallah fiikum...
BalasHapusQosidah tersebut pengarangnya siapa ya.?
BalasHapus