8 Cara Pemerintah Malaysia Mengatasi Virus Covid-19
8 Cara Pemerintah Malaysia Menangani Virus Covid 19 |
Pemerintah Malaysia Menangani Covid 19
Pandemi Covid 19 masih saja belum usai. Sampai saat ini, pertanggal 12 Februari 2021, jumlah kasus positif Covid 19 di Indonesia berada pada angka 1.201.859 dengan angka kesembuhan 1.004.117. Artinya ada 32.656 penderita Covid 19 yang meninggal dunia selama berperang melawan virus ini.
Iseng-iseng saya penasaran dengan jumlah kasus positif di
Malaysia. Lalu saya pun bertanya pada kawan yang saat ini tinggal di Malaysia.
Ia menyarankan saya untuk membuka situs resmi kerajaan yang berkaitan tentang
Covid 19 di Malaysia.
Ketika saya membuka situs tersebut, ternyata jumlah kasus positif Covid 19 di Malaysia berada pada angka 258.306 dengan angka kesembuhan 205.774 dan angka kematian 953 pasien. Secara deskripsi saja jumlah ini menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan pemerintah dalam menangani wabah Covid 19 sangat luar biasa pencapaiannya.
Bahkan untuk kasus penderita Covid 19 sebanyak 51.579 pun diberikan penjelasan
secara detail dengan adanya informasi bahwa pada 51.579 jumlah kasus positif
terdapat 258 penderita yang dirawat di ruang ICU dan 119 pasien lainnya dirawat dengan bantuan alat
pernafasan.
Artinya pemerintah di Malaysia sangat terbuka dengan jumlah ruang perawatan yang digunakan dalam menangani kasus Covid 19 sehingga meminimalisir atau bahkan tidak ada kasus pasien di tolak untuk di rawat di rumah sakit karena overload pasien.
Tentu kita tidak ingin pandemi ini berlanjut terus-menerus. Kita juga tidak ingin melihat banyak kesedihan dan bertambahnya korban ataupun penyintas Covid 19 karena banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya yang meninggal akibat adanya penanganan Covid 19 yang kurang cepat, tepat dan tanggap.
Kita harus belajar dari siapapun yang berhasil menekan laju pertumbuhan kasus positif Covid 19 untuk menyudahi pandemi ini.
Kala itu via
whatsapp saya bertanya pada teman saya langkah apa yang dilakukan oleh
pemerintah Malaysia dalam menangani Covid 19. Berikut adalah beberapa cara
pemerintah Malaysia dalam menangani Covid 19 yang saya rangkum dari berbagai
sumber.
Infografis by: Iffiarahman.com |
Lockdown
Lockdown dilakukan untuk seluruh aktivitas masyarakat termasuk untuk kegiatan keagamaan, perkantoran, sekolah olahraga, sosial dan budaya. Bahkan pemerintah juga menutup tempat ibadah, pertokoan, tempat hiburan.
Kecuali layanan listrik, layanan air, layanan energi minyak dan gas, telekomunikasi, transportasi, pos, kesehatan, pemadam kebakaran, penjara, pelabuhan, keamanan dan pertahanan, perusahaan logistik, supermarket, pasar, ataupun toko sembako berdasarkan keputusan Raja Malaysia pada Maret 2020.
Melarang Melakukan Perjalanan Luar Negeri
Pemerintah
Malaysia tidak memperkenankan masyarakat untuk melakukan perjalanan ke luar
negeri dan sebaliknya, apabila ada masyarakat yang baru berpulang dari luar
negeri maka harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan melakukan karantina
selama dua pekan.
Pembatasan Hingga Akhir Tahun
Perdana Menteri
Malaysia Muhyiddin Yasin menyampaikan agar masyarakat tetap melakukan
pembatasan pergerakan baik secara sosial maupun fisik sampai akhir tahun 2020
meskipun Malaysia telah melewati masa kritis saat menangani Covid 19 pada Juni
2020.
Menerapkan Protokol Kesehatan
Protokol
Kesehatan selama pandemi tentu harus dilakukan seperti menggunakan masker,
memakai hand sanitizer, mencuci tangan, tidak berdekatan dengan jarak kurang
lebih satu meter, mengubah kebiasaan atau kegiatan offline menjadi daring.
Denda Bagi Pelanggar Peraturan
Telah kita ketahui bersama bahwa per tanggal 1 Agustus 2020 Pemerintah Malaysia telah mewajibkan bahwa selain pembatasan, masyarakat harus menggunakan masker secara benar di tempat umum, ruangan tertutup dan juga ketika berada di transportasi publik.
Pemerintah mendenda masyarakat yang melanggar protokol kesehatan selama pandemi sebanyak RM 1,000 (sekitar
tiga juta rupiah) atau hukuman penjara atau keduanya. Bahkan PM Malaysia
mendukung anjuran Kementerian Kesehatan untuk menaikan denda bagi yang
melakukan pelanggaran sebanyak dua sampai tiga kali lipat.
Paket Kebijakan Ekonomi
Paket Kebijakan Ekonomi dialokasikan oleh Kerajaan Malaysia sebanyak RM 250 billion atau setara dengan Rp 929 tiliun yang disebut Bantuan Prihatin Nasional. Dana tersebut dibagi dalam beberapa sektor yaitu sebanyak RM 128 miliar untuk kesejahteraan masyarakat, RM 100 milliar untuk sektor bisnis, dan RM 2 miliar untuk memperkuat ekonomi nasional.
Pemerintah juga menyediakan tunjangan untuk tenaga medis dan kesehatan sebesar RM 600 hingga pandemi berakhir. Sedangkan untuk pihak keamanan dan bea cukai imigrasi dialokasikan sebesar RM 200.
Pemerintah juga memberikan internet
gratis, diskon pembayaran listrik, dan ada pembebasan sewa selama enam bulan
untuk perumahan dan flat berbiaya rendah. Juga bantuan tunai sebanyak RM 10
billion atau setara Rp 32 triliun untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke
bawah.
Memfilter Turis dari Beberapa Negara
Pemerintah
Malaysia berdasarkan pemaparan Kementerian Keamanan Ismail Sabri Yaakob memutuskan
untuk tidak menerima pendatang dari India, Indonesia, dan Filipina dan beberapa
negara lainnya yang memiliki lonjakan kasus positif Covid 19 secara signifikan.
Merawat Pasien Sampai Sembuh
Ternyata meski ada masyarakat yang mengalami gejala ringan Covid 19, selain melakukan tes, masyarakat tidak diperkenankan melakukan karantina mandiri meski itu membutuhkan waktu isolasi mandiri selama dua minggu berdasarkan pemaparan Direktur Jendral Kesehatan Datuk Noor Hisham Abdullah.
Apalagi jika hasil tes menyatakan pasien tersebut positif terkena virus Covid 19, tentu sangat diwajibkan untuk dirawat dan diisolasi di rumah sakit.
Keputusan ini tentu tidak asal diputuskan oleh pemerintah Malaysia, karena ternyata tindakan ini memberikan hasil yang signifikan karena pasien selalu dipantau dengan ketat selama menjalani proses karantina di rumah sakit.
Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC)
Pastinya keputusan ini juga didukung penuh oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) yaitu sebuah organisasi yang didirikan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia yang bertugas sebagai perwakilan dari 69 rumah sakit swasta di Malaysia.
Tidak hanya sebagai organisasi tetapi MHTC juga menjadi pusat informasi dan fasilitator bagi pasien-pasien dari Indonesia yang ingin berobat di kota-kota besar Malaysia yaitu Penang, Kuala Lumpur, Melaka, Sabah, Sarawak dan beberapa daerah lainnya.
MHTC |
Saat ini MHTC memiliki beberapa perwakilan di beberapa negara seperti Indonesia, China, Myanmar, Vietnam. Selain itu anggota rumah sakit yang tergabung dalam MHTC diantaranya yaitu: Penang Adventist, Gleneagles Penang, Loh Guan Lye Specialist Center, Mahkota Medical Centre, Sunway Medical Centtre, Alpha Fertility Centre, Institut Jantung Negara, Pantai Hospital Grup, Prince Court Medical Centre.
Dengan basis perawatan kesehatan yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir dan
terintegrasi ini, tentu Malaysia bisa menjadi tujuan #LiburanSehat setelah
pandemi ini berakhir.
Oleh sebab itu jika teman-teman tertarik untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait MHTC, teman-teman bisa mendapatkan informasinya melalui media sosial resmi MHTC yaitu @medtourismmy.id (instagram) dan juga laman resminya di www.medicaltourismmalaysia.id
Sekian ulasan tentang 8 Cara Pemerintah Malaysia Mengatasi Virus Covid 19. Semoga ulasan ini bermanfaat. Silahkan tinggalkan jejak terbaik di kolom komentar :)
Keren nih pemerintah Malaysia, kelihatan banget mereka serius dalam menangani pandemi covid-19 ini. Jempol deh buat mereka
BalasHapusAh gak tau deh di kita gimana. Kalau lihat negara tetangga lebih serius keknya.
BalasHapusCerita dikit boleh? Kalau gaboleh hapus aja komen ini.
Ada teman kantor kakak saya yg positif Covid, isolasi mandiri di hotel, biaya sendiri! Bukan dari kantor apalagi dari pemerintah.
Itu kek lu dah sakit, gak dapat gaji, harus keluar duit ekstra pula...
Sebenarnya pemerintah Indonesia nggak banyak berbeda juga ya dalam penanganannya. Mungkin hanya kurang tegas, sehingga rakyatnya pun banyak yang tak patuh.
BalasHapusKalau masalah diperkenankannya isolasi mandiri di Indonesia, ya mau bagaimana lagi... rumah sakit sudah full dengan pasien covid. Sebagai istri yang suaminya kerja di RS, sering banget dapat cerita bagaimana kewalahannya nakes.
Semoga saja belajar dari Malaysia, rakyat Indonesia mau lebih serius dalam menjalani prokes, biar covid juga segera berlalu dari negara ini.
andai pemerintah dan juga masyarakatnya bisa bekerjasama dengan baik, mungkin corona di Negara kita juga akan cepat teratasi.
BalasHapusHarapanku Indonesia bisa belajar dari Malasyia yang tegas banget begini. Nggak dipungkiri masih banyak yang meleng di daerahku Mbak. Belum lagi daerah lain. Moga Indonesia segera bebas dari pandemi
BalasHapusKalau dibilang lebih serius emang iyaa. Harus terima kenyataan ini mah kalau kesehatan, Malaysia jauhhhh lebih unggul dibanding kita. Huhu. Bisa jadi pelajaran nih
BalasHapuswah luar biasa yaa, semoga Indonesia bisa juga berhasil :) luar biasa tegasnya
BalasHapuswah luar biasa ya, semoga Indonesia bisa juga berhasil lebih baik lagi, tegas banget :)
BalasHapusBagus memang penanganan Covid 19 di Malaysia. Salah satunya melarang warganya untuk bepergian ke Luar Negeri dan Melarang turis asing yang masuk ke Negaranya memang salah satu penanganan efektif untuk mengurangi lonjakan Covid 19
BalasHapusWuih jadi semua tercover dengan baik ya, Ibukafa. Sektor-sektor tertentu dapat bantuan. Semoga wabah ini segera hilang ya, ibukafa. Aku sudah kangen sama keluargaku ni dikampung halaman, huhu. Sudah setahun gak pulang.
BalasHapusMalaysia gak main-main ya menangani kasus Covid ini. Begitupun masyarakat ya harus patuh biar semua berjalan dengan baik. Semoga Indonesia warganya pun bisa aware ya.
BalasHapus