Cara Buat Filter Air Sederhana Metode Aerasi ala Ibu Kafa
Cara Buat Filter Air Sederhana Metode Aerasi ala Ibu Kafa |
Kali ini saya akan berbagi seputar cara buat filter air sederhana metode aerasi. Sebelum saya jelaskan, terlebih dulu saya jelaskan bahwa artikel ini sebelumnya merupakan salah satu tugas mata kuliah penyehatan air bersih. Nah, sebelum kita membuat filter airnya, yuk kita kenalan dulu dengan istilah istilah dalam pembuatan filtrasi.
Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah proses penyaringan partikel secara fisik, kimia, dan biologi untuk memisahkan atau menyaring partikel yang tidak terendapkan di sendimentasi melalui media berpori.
Selama proses filtrasi, zat-zat pengotor dalam media penyaring akan
menyebabkan terjadinya penyumbatan pada pori-pori media sehingga kehilangan
tekanan akan meningkat. Media yang sering digunakan adalah pasir, karbon aktif,
athracite, coconut shell, dan lain-lain.
Filtrasi diperlukan untuk menyempurnakan penurunan kadar kontaminan seperti bakteri, warna, rasa, bau, dan Fe sehingga diperoleh air bersih yang memenuhi standar kualitas air minum.
Filter dibedakan menjadi dua macam yaitu saringan pasir
cepat dan saringan pasir lambat. Filter juga dapat diklasifikasikan berdasarkan
cara pengalirannya, yaitu gravity filter dan pressure filter.
Baca juga: Penyebab Cacingan pada Anak
Pengertian Aerasi
Aerasi
merupakan proses pengolahan air dengan cara mengontakkan suatu zat ke udara.
Pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi proses absorpsi (penyerapan gas) dan
sesorbsi (pelepasan gas).
Fungsi aerasi adalah penambahan jumlah oksigen, penurunan jumlah karbon dioksida, menghilangkan hidrogen sulfida, metana, dan berbagai senyawa organik yang bersifat volatile (menguap) yang berkaitan dengan rasa dan bau.
Selain itu bak aerasi juga sering digunakan secara luas untuk pengolahan air yang mempunyai kandungan jumlah besi dan mangan terlalu tinggi. Oksigen yang ada di udara, melalui proses aerasi akan bereaksi dengan senyawa ferrous dan manganous terlarut merubahnya menjadi ferri (Fe) dan manganic oxide hydrates yang tidak bisa larut.
Selain itu
dilanjutkan dengan pengendapan (sedimentasi dan penyaringan (filtrasi). Oksigen
terhadap senyawa besi dan mangan di dalam air tidak selalu terjadi dalam waktu
cepat. Bila air mengandung zat organik, pembentukan endapan besi dan mangan
melalui aerasi terlihat sangat tidak efektif.
Pada pengolahan air minum, kebanyakan dilakukan dengan menyebarkan air agar kontak dengan udara di atas lempengan tipis atau melaui tetesan-tetesan air yang kecil (Aerator air terjun) atau dengan mencampur air dengan gelembung-gelembung udara (bubble aerator). Dengan kedua cara tersebut, oksigen pada air dapat dinaikkan sampai 60-80% (dari jumlah oksigen tertinggi, yakni air yang mengandung oksigen sampai jenuh.
Pada aeraor air terjun, dapat cukup besar menghilangkan gas-gas yang terdapat dalam air dan cukup berarti menurunkan karbon dioksida, tetapi tidak memadai bila air yang diolah sangat korosif. Pengolahan selanjutnya seperti pembubuhan kapur atau dengan saringan marmer atau dolomite yang dibakar.
Baca juga: Pembersih Toilet dan Kamar Mandi
Macam-Macam Media Penyaring
Pertama yaitu pasir filter. Pasir yang dipergunakan harus bebas dari lumpur, kapur, dan unsur-unsur organik. Pasir harus keras, jika dimasukkan ke dalam asam kloroda selama 24 jam tidak akan kehilangan berat lebih dari 5%. Pasir yang sangat halus akan lebih cepat mampat, tapi jika terlalu besar suspensi/partikel halus akan lolos. Maka, ukuran butir pasir filter harus diseleksi terlebih dahulu.
Kedua adalah media penahan filter. Media yang digunakan biasanya terdiri dari lapisan pasir dan krikil sebagai penahan. Media penahan ini berfungsi untuk menahan pasir dan menyebarkan aliran filtrat ke dalam sistem drainase serta aliran air pencuci pasir.
Krikil yang digunakan harus bersih, keras, tahan lama dan bulat-bulat. Secara berkala filter perlu dicuci untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang menyumbat pori-pori diantara media. Pencucian ini dilakukan dengan proses backwash.
Macam-Macam Jenis Saringan
Saringan pasir lambat (slow sand filter). Didesain dengan kecepatan penyaringan lambat, namun dapat menyaring zat pengotor hingga diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan saringan pasir cepat. Sistem pencuciannya dengan cara scraping lapisan atas, namun memakan waktu hingga 1-2 bulan. Luas permukaannya lebih besar daripada saringan pasir cepat.
Kedua adalah saringan pasir cepat (rapid sand filter). Kecepatan penyaringan pasir cepat relatif lebih besar, pencuciannya menggunakan backwash, atau air dialirkan dari bawah media kearah atas, dan memakan waktu 1-2 hari. Rapid sand filter yang digunakan dalam pengolahan air biasanya pada tipe gravitasi dan umumnya ditempatkan pada kolam dan beton yang terbuka.
3 Cara Kerja Bak Filtrasi
Pertama yaitu penyaringan mekanis. Proses ini dapat terjadi pada filter cepat maupun filter lambat. Media yang digunakan adalah pasir yang mempunyai pori-pori (ruang antar pasir) yang cukup kecil.
Pada filter ini flok-flok yang tidak terendapkan pada sedimentasi akan tertahan pada lapisan teratas pasir membentuk lapisan penutup yang selanjutnya akan menahan partikel-pertikel yang mempunyai ukuran kecil.
Kedua adalah proses pengendapan. Proses ini hanya dapat terjadi pada filter lambat. Ruang antar butir media pasir berfungsi sebagai bak pengendap kecil. Partikel-partikel yang mempunyai ukuran kecil sekalipun, serta koloidal-koloidal dan beberapa macam bakteri akan mengendap dalam ruang antar butir dan melekat pada butir pasir efek fisika (adsorbsi).
Terakhir adalah biological action. Proses ini hanya dapat terjadi pada filter lambat. Suspensi-suspensi yang terdapat dalam air mengandung organisme-organisme seperti algae, dan plankton yang merupakan bahan makanan bagi jenis-jenis mikroorganisme tertentu.
Organisme tersebut membentuk lapisan diatas media filter yaitu lapisan lendir (smudt decker) filter. Dengan adanya lapisan tersebut maka organisme yang terdapat dalam air akan tertinggal disitu.
Cara Pembuatan Filter Sederhana
Penjabaran di atas merupakan teori pembuatan filtrasi. Pada dasarnya filter air sederhana sangat mudah cara pembuatannya. Berikut adalah alat dan bahan yang diperlukan. Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah 1 botol air mineral bervolume 1,5 liter, kain kasa, arang pasir, kerikil, bahan bersih yang sudah tidak terpakai.
Pertama, teman-teman bisa memotong bagian bawah botol plastik sebanyak 2-3 cm. Lalu masukan kain kasa ke dasar botol air mineral. Setelah itu masukan media pasir yang telah dibersihkan dan dijemur. Lalu masukan media arang yang sudah dipotong kecil-kecil secukupnya.
Kemudian tambahkan batu kerikil yang sudah di bersihkan dan dijemur. Lalu tutup kembali dengan bahan yang sudah tidak terpakai. Kini saatnya teman-teman mencoba untuk menuangkan air dari bagian botol yang sudah dilubangi dan melihat hasil penyaringan air yang telah melalui proses filtrasi.
Sangat mudah bukan? Tetapi ingat, air yang telah melalui proses filtrasi akan lebih baik sebelum dikonsumsi untuk direbus terlebih dulu agar menghilangkan bakteri e-coli dan bakteri patogen lainnya dalam air karena proses filtrasi hanya menjernihkan air secara fisik.
Nah itu dia cara buat filter air sederhana metode aerasi ala ibukafa, semoga bermanfaat ya, silahkan tinggalkan jejak terbaik di kolom komentar :)
Artikel ini mengingatkanku sama jaman sekolah ada tugas bikin filter air pake botol aqua. Dan kemarin sempet pingin bikin filter pas musim kemarau karena airnya rada keruh. Baca ini jadi inget step stepnya lagi :)
BalasHapus