Paket Wisata Dieng Ke 6 Destinasi Pilihan dalam 1 Hari

Paket Wisata Dieng Ke 6 Destinasi Pilihan dalam 1 Hari

Paket Wisata Dieng

Percaya gak ada paket wisata Dieng ke 6 destinasi pilihan dalam 1 hari? Kalau saya percaya. Karena saya pernah benar-benar mencobanya kala itu. Jadi ceritanya waktu itu saya cukup stuck dan pusing ketika menghadapi akhir tahun perkuliahan dan juga menghadapi kehidupan saya di Jogja yang lainnya.

Ada pepatah bilang kalau kamu gak menemukan jalan, maka inilah waktunya kamu jalan-jalan. Sadap gak tuh! Tapi bener. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan-jalan. Saya menghubungi seorang teman dan bertanya apakah dia mau menemani saya ke Wonosobo? Aslinya waktu itu teman saya ini sedang bekerja, tetapi karena yang mengajak saya, jadi dia bolos kerja sehari untuk keesokan harinya.

Hunting Kuliner

Destinasi pertama yang kami singgahi ketika telah sampai di Wonosobo adalah Alun-Alun Wonosobo, gak afdhol kalau gak ke alun-alun dan mencoba Mie Ongklok dan Es Dawet Durian. Gak tahu kenapa waktu itu meski jajan di kaki lima, tapi Mie Ongklok dan Es Dawet Durian nya enak banget. Sayang gak sempat nanya nama bapaknya siapa, tapi saya sempat memfoto gerobak beliau. Lhaaaa….

Telaga Menjer

Setelah mengisi amunisi, destinasi selanjutnya adalah Telaga menjer. Telaga ini konon merupakan telaga atau danau terluas di dataran tinggi Dieng dengan kedalaman 45 meter. Tapi jujur di sini tuh rasanya tenang banget. Dan kita bisa keliling danau dengan menggunakan perahu tradisional. Tenang, ada penjaganya yang stand by kok.

Telaga Warna Dieng

Lanjut masih di sekitaran telaga, akhirnya kami menuju ke Telaga Warna Dieng. Karena kebetulan waktu saya ke sana itu tidak hujan, tapi juga tidak panas, dan ada kabutnya sedikit, jadi warna pada telaga ini nampak hijau mint kelabu. Sangat cantik dan sesuai dengan suasana hati saya saat itu.

Kawah Sikidang

Selanjutnya kami pergi menuju Kawah Sikidang. Kawah Sikidang adalah lapangan perkawahan di Dataran Tinggi Dieng yang berada paling dekat dengan kawasan percandian Dieng. Sampai saat Kawah Sikidang masih aktif ditandai dengan adanya lumpur panas meletup-letup dan gas atau asap yang berwarna putih pekat mengepul di udara seperti yang terdokumentasikan pada gambar utama artikel ini.

Candi Arjuna

Karena dekat dengan kawasan percandian, setelah dari Kawah Sikidang, kami melanjutkan perjalanan menuju Candi Arjuna. Candi Arjuna adalah salah satu bangunan candi Hindu tertua di Kompleks Percandian yang diperkirakan dibangun pada abad 8 Masehi oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno.

Berdasarkan ulasan Indonesia Kaya, di kompleks ini ada beberapa candi yaitu Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan percandian di kompleks percandian tersebut. Sedangkan Candi Semar adalah candi perwara atau pelengkap dari Candi Arjuna yang mana kedua bangunan candi ini saling berhadapan.

Gunung Sikunir

Dari Candi Arjuna, kami memutuskan untuk bermalam di Gunung Sikunir. Oiya, Kabupaten Wonosobo ini termasuk kota yang religius. Jadi di perkemahan Gunung Sikunir, tidak diperkenankan satu tenda jika bukan mahromnya.

Jika ketahuan akan di masukan ke dalam telaga yang ada di sekitar perkemahan. Kebayang gak sih. Padahal di sana aja udah dingin banget apalagi sampai diceburin ke telaga.

Kebetulan karena tidak membawa peralatan untuk camping, tadinya saya berniat di warung kopi saja sambil membicarakan kebodohan-kebodohan yang telah saya lalui selama hidup. 

Eh tapi ternyata saya bertemu dengan kelompok mahasiswa UNY yang juga sedang ingin berkemah. Jadi kami ikut dengan kelompok mereka sesuai dengan mahrom tentunya.

Jam 3 dini hari kami naik ke atas puncak untuk melihat golden sunrise. Menurut saya track di Gunung Sikunir asik sekali, sudah berbentuk undakan tangga, sehingga kita tidak perlu mendaki yang sesusah itu karena medannya ternyata sudah disesuaikan untuk wisatawan (mungkin).

Saya aja pas naik masih pakai flatshoes karena emang niatnya gak naik Gunung Sikunir tadinya. Nah, sampai di atas, karena dari hari sebelumnya kondisi cukup berkabut, maka golden sunrise tidak ada tetapi saya senang bisa mendaki gunung lagi, dan melihat bukit di antara kabut-kabut bagai awan sangat menyenangkan pemandangan.

Batu Ratapan Angin

Terakhir setelah turun dari Gunung Sikunir, saya berpamitan dengan rombongan dan menuju destinasi terakhir yaitu Batu Ratapan Angin. Ini sih emang waktu itu lagi hits-hitsnya. Jadi ya waktu itu saya emang pengen banget foto di Batu Ratapan Angin.

Alhamdulillah saya pulang dengan selamat dan kembali menyelesaikan tugas di Jogja. Well, secara keseluruhan, perjalanan 2016 saat itu untuk setiap destinasi wisata merogoh kocek sekitar 10-15 ribu rupiah.

Tinggal teman-teman kali kan saja berapa pengeluaran saat itu dan juga jangan lupa untuk konsumsinya ya. Termasuknya sih hemat, apalagi saya menggunakan motor pribadi dan ngemilin tempe kemul, makan pop mie, minum teh manis aja udah enak dan kenyang banget waktu itu.

Wikipedieng

Nah, kalau sekarang, kalo kalian mau wisata ke sana juga, kalian bisa menggunakan jasa paket tour Dieng melalui Wikipedieng. Mereka membuka jasa paket rombongan mulai dari satu hari hingga tiga hari.

Ada juga paket untuk dua orang dengan pemandu. Fasilitas yang diberikan biasanya meliputi beberapa tempat wisata, mobil dan supir pribadi, biaya parkir, bbm dan tol, tiket wisata, makan, dan juga homestay sesuai dengan paket mana yang kamu pesan.

Kalau untuk yang paket wisata Dieng ke 6 destinasi pilihan dalam 1 hari yang disediakan oleh Wikipedieng adalah Gardu Pandang Tieng, Candi Arjuna Dieng, Kawah Sikidang, Batu Ratapan Angin, Telaga Warna dan Pengilon, Dieng Plateau Theater.

Akhirnya ulasan saya yang sudah mengendap bertahun-tahun wacana posting bisa terunggah juga hari ini. Nah itu dia ulasan tentang Paket Wisata Dieng Ke 6 Destinasi Pilihan dalam 1 Hari. Sekian, semoga ulasan ini bermanfaat ya.

Sumber:

https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kompleks-candi-arjuna-kompleks-candi-terbesar-di-dieng/

https://id.wikipedia.org/wiki/

View this post on Instagram

A post shared by عفيه رحمن 🇮🇩 (@ibukafabillah)