Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun Agar Cerdas, Poin Keempat Sangat Penting!

Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun Agar Cerdas, Poin Keempat Sangat Penting!
Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun Agar Cerdas, Poin Keempat Sangat Penting!

Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun Agar Cerdas

Semakin bertambahnya usia Kafa, maka semakin banyak pula tumbuh kembangnya yang harus diperhatikan. Namun untuk anak usia 4 tahun, tidak hanya berat badannya yang perlu diperhatikan. Tetapi kecerdasan emosi, spiritual dan intelektualnya pun sudah amat sangat dapat dilatih sedari dini.

Di surat surat cinta untuk Kafa yang ke lima puluh ini, saya akan bercerita tentang saya yang masih akan terus belajar cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas. Tentunya tidak mudah, tetapi tetap akan saya coba meskipun butuh proses yang tidak sebentar.

Baca juga: Cara Menghilangkan Telur Kutu pada Anak Laki-Laki dengan Cepat

Mengakui Perasaan Anak

Beberapa waktu lalu, saya membaca artikel di Popmama yang ditulis oleh Jemima Karyssa. Artikel tersebut menarasikan beberapa cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas. Poin-poinnya adalah pertama mengakui perasaan anak.

Alhamdulillah sejauh ini saya pribadi sudah menerapkan hal ini. Ketika anak menangis, saya akan berkata, "kamu sedih ya?" "kalau mau menangis, nangis aja, gak papa kok". Dulu-dulu Kafa kalau saya begitu kan tangisannya langsung pecah.

Entah kenapa saat ini setelah memasuki usia 4 tahun, anak ini justru jika dibilang "kalau mau nangis, nangis aja" jawabannya malah "enggak!" dan gak lama kemudian langsung diam. Apakah memang karena ini bawaan anak laki-laki atau bagaimana ya?

Saya sendiri juga tidak tahu, tetapi sejauh ini saya selalu mencoba untuk mengakui perasaan anak. Saya tanya jika ia bahagia. Bahkan saya beri tahu ketika ia marah itu namanya marah. Atau perasaan-perasaan lain yang ia alami agar ia dapat memvalidasi perasaannya.

Sebetulnya saya juga memiliki buku tentang perasaan ini. Tetapi karena malas dan tidak bisa mengatur waktu membaca dengan baik (tidak ada pembelaan), jadi belum saya baca buku tersebut sampai saat ini.

Memahami Kesulitan Anak Sebelum Memberikan Bantuan

Cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas yang kedua adalah memahami kesulitan anak sebelum memberikan bantuan. Nah, uniknya justru karena sudah terbiasa tidak dibantu, akhirnya Kafa sangat jarang meminta pertolongan kecuali dia benar-benar tidak bisa.

Malah saya kadang yang suka mengetes. Misal, anak usia 4 tahun seharusnya sudah bisa memakai atau melepas pakaiannya secara mandiri. Tetapi karena Kafa belum terbiasa, jika saya tes agar dia memakai atau melepaskan pakaiannya secara mandiri, ia pasti akan secara  langsung meminta bantuan.

Sama halnya dengan makan. Meski ia sudah bisa makan sendiri, tetapi ia masih saja meminta tolong untuk disuapi ketika makan. Kecuali kalau makan mie. Mungkin harus dibiasakan ya memang agar lama-lama perlakuan khusus ini lama-lama bisa ia atasi secara mandiri.

Mengatur Ulang Konsep Disiplin

Cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas yang ketiga adalah mengatur ulang konsep disiplin. Jujur, ini adalah hal sulit untuk saya pribadi. Sampai detik ini si kecil masih saja memiliki ritme jam tidur yang tidak sama dengan jam biologis ayah ibunya.

Mungkin hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan menggunakan gadget. Entahlah, tapi kalau ada cara yang sangat bisa diterapkan dan sesuai dengan kepribadian si kecil, saya akan mencoba untuk menerapkannya.

Menggunakan Nada yang Lembut dan Asertif

Ini juga menjadi cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas yang cukup sulit saya lakukan. Apalagi akhir-akhir ini si kecil kerap mendapatkan kekerasan verbal dari teman sepermainannya karena si kecil pun melakukan kekerasan fisik yang mungkin niatnya adalah untuk bercanda atau bermain tetapi malah zonk. Jadi mereka seperti saling membalas tetapi berbeda bentuk.

Hal ini membuat saya lelah karena sangat sulit bagi saya memperbaikinya kecuali dari saya sendiri sebagai contoh yang dapat ia lihat di dalam kesehariannya. Sejauh ini komunikasi asertif yang saya lakukan adalah tidak berbohong pada si kecil.

Untuk nada lembut, hemmmm bisa sih tapi kalau marah ya suka keceplosan juga nada tingginya meskipun tidak sampai mengeluarkan kata-kata negatif maupun buruk, na'udzubillah...

Apalagi jika mengingat dulu didikan sewaktu kecil penuh dengan suara keras dan hal tersebut sangat berbanding terbalik jika dibandingkan dengan saudara laki-laki.

Memang saya adalah korban pola asuh semi patriarki. Mengapa saya sendiri menyebutnya semi? Alhamdulillah ya karena tidak semua hal patriarki diturunkan pada keluarga ini. Tetapi memang faktanya seperti itu adanya dan hal tersebut harus diputuskan meski sulit.

Di sini saya harus terbiasa menggunakan nada yang lembut dan berkomunikasi secara asertif. Tetapi innerchild saya meronta-ronta. Mungkin teman-teman ada juga ya yang mengalami hal ini dan sudah mengetahui cara mengubahnya boleh berbagi ya di kolom komentar.

Memberikan Apresiasi

Cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas yang kelima ini alhamdulillah sudah saya terapkan. Setiap kali si kecil bisa melakukan sesuatu saya berikan bahasa cinta yang berbeda-beda sebagai bentuk apresiasi saya. Entah itu sebuah word of affirmation, sebuah pelukan, hadiah, atau pun quality time jajan es krim di depan rumah.

Menawarkan Pilihan pada Anak

Kalau cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas pada poin ini, jujur, saya sendiri masih separuh-separuh melakukannya. Ya, namanya juga proses. Kadang saya berhasil memberikan tawaran pada si kecil. Seperti penggunaan baju atau makanan.

Tetapi jika tidak memungkinkan, hadeh, lagi-lagi innerchild keluar. Huft. Agak menyesal sesudahnya tapi rasanya begitu syulit jika dihadapkan dengan momen-momen tidak dapat memberikan pilihan pada si kecil dan mau tidak mau berubah menjadi sosok yang haummm. Huft!

Uniknya lagi, si kecil di usia ini sudah bisa menginformasikan juga mana yang ia sukai dan tidak. Contoh, ketika ia sedang menonton lalu saya ikut menonton. Sewaktu ketika saya berkomentar pada tontonan tersebut. Lalu ia memilih untuk tidak ingin menonton dengan saya.

Atau ketika saya ajak untuk mengambil data penelitian. Ia lebih suka di rumah memilih tidak diajak daripada luntang lantung di rumah ibu kader. Huhu.

Ya Allah, dulu rasanya kita semua yang memilihkan untuk si kecil. Sekarang anaknya sudah bisa memilih sendiri untuk dirinya meskipun sebuah tontonan kesukaannya. Waktu sangat cepat berlalu.

Mengenalkan Meditasi atau Yoga

Saya pernah mencoba mengenalkan meditasi pada si kecil meski sekadar inhale-exhale. Tetapi hal ini hanya bisa dilakukan ketika ia sedang dalam keadaan yang kondusif. Uniknya lagi anaknya malah kegirangan ketika diajarkan hu-hu-hu-hah.

Tetapi hal tersebut baru terjadi satu kali. Semoga kedepannya bisa lebih sering saya praktikan karena ternyata cara tersebut masuk dalam kategori cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas.

Yang pasti selain membutuhkan proses yang panjang dan tak kenal lelah, cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas yang juga harus saya terapkan selalu adalah memberikan nutrisi yang baik dan mendokan si kecil di sepanjang hayat.

Nah, itu dia pengalaman saya mengenai cara mendidik anak usia 4 tahun agar cerdas. Untuk artikel lainnya seperti perkembangan anak laki-laki usia 4 tahun dapat teman-teman lihat dengan mengklik tautan di dalamnya. Sekian, semoga informasi ini bermanfaat.

Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

1 komentar untuk "Cara Mendidik Anak Usia 4 Tahun Agar Cerdas, Poin Keempat Sangat Penting!"

  1. Konsep disiplin ini memang paling berat. Apalagi kalau dari emaknya sendiri gak konsisten huhu. Belajar trus jadi orang tua pokoknya hehe

    BalasHapus