Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
gambar banner

Penyebab Jantung Koroner dan Cara Mengantisipasinya

Penyebab Jantung Koroner dan Cara Mengantisipasinya
Penyebab Jantung Koroner dan Cara Mengantisipasinya

Penyebab Jantung Koroner

Sewaktu SMP, itu adalah pertama kalinya saya mendengar ibu memiliki sakit jantung. Jantung koroner katanya. Sedih sekali rasanya, apalagi jika mengingat 25% kematian di Indonesia penyebab meninggalnya adalah karena mengidap sakit jantung koroner. Kini ibu telah berpulang ketika saya hendak menamatkan pendidikan pasca sarjana. Lahal faatihah.

Penyebab Jantung Koroner

Ada banyak penyebab jantung koroner namun yang perlu diketahui penyebab utamanya adalah terjadinya mekanisme aterosklerosis atau adanya penyempitan pembuluh darah koroner yang menyebabkan aliran darah ke jantung terhambat.

Berdasarkan ulasan dr. Renan Sukmawan, Sp.JP(K), PhD, FIHA, FACC (Dokter Spesialis Jantung di RS EMC Alam Sutera), penyempitan ini disebabkan adanya penumpukan kolestrol dan protein yang berasal dari asupan yang dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh. Penumpukan inilah yang menyebabkan hadirnya plak dan mebuat pembuluh darah koroner menjadi kaku sehingga terjadinya penyempitan pada salurannya.

Jika terjadi pengurangan suplai darah, maka akan mudah pula terbentuknya penggumpalan darah dan menyebabkan serangan jantung mendadak yang berbahaya sehingga menyebabkan terjadinya kematian.

Gejala Jantung Koroner

Biasanya gejala umumnya pengidap penyakit jantung koroner akan merasakan nyeri di bagian tengah dada, ulu hati, punggung. Rasanya seperti ditekan benda berat saat beraktivitas dengan durasi 30 detik hingga 5 menit. Gejala ini sebetulnya sinyal akan kurangnya aliran darah koroner.

Saat gejala tersebut hadir, biasanya tubuh akan mengeluarkan keringat dingin, jantung berdebar-debar dengan kencang, kepala terasa pusing, hingga tak sadarkan diri. Gejala ini akan berkurang dengan beristirahat atau mengonsumsi tablet nitrat di bawah lidah. Persis seperti yang almarhumah ibu lakukan.

Jantung koroner bukanlah penyakit tunggal. Ia diwali dari penyakit lainnya seperti kolestrol tinggi, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, gaya hidup yang tidak sehat seperti kurang beraktivitas atau berolahraga, serta penyakit diabetes militus dan riwayat penyakit lainnya.

Cara Mengantisipasi Jantung Koroner

Cara mengantisipasinya tentu dengan mengurangi atau mencegah timbulnya plak di pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya penyempitan pada saluran darah koroer. Oleh sebab itu, mengatur pola makan dan membiasakan gaya hidup yang sehat adalah cara jitu untuk mengantisipasi penyakit jantung koroner.

Gaya hidup sehat tentunya seperti berhenti merokok, membiasakan diri untuk relaksasi, memeriksakan tekanan darah secara teratur, memeriksa tekanan gula darah terutama untuk penderita diabetes.

Mempertahankan berat badan yang normal dengan diet rendah kolesterol dan lemak jenuh. Senantiasa berolahraga secara teratur, melakukan pemeriksaan kardiovaskuler secara berkala.

Sebelum terjadi serangan jantung, segera konsultasikan lah kondisi kesehatan jantung Anda di spesialis jantung Rumah Sakit EMC. Tim dokter spesialis jantung RS EMC merupakan para ahli di bidang kardiologi baik secara preventif, screening, tes diagostik lanjutan, tindakan invasif dan non invasif, hingga perawatan pasca operasi.

Nah, itu dia ulasan tentang penyebab jantung koroner dan cara mengantisipasinya. Sekian, semoga ulasan ini bermanfaat. 

Karimah Iffia Rahman
Karimah Iffia Rahman Seorang ibu alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang berhasil diterbitkan berada dalam Buku Antologi Menyongsong Society 5.0. Sebagian pemasukan dari artikel berbayar pada blog ini disalurkan untuk pendidikan anak-anak yatim dan duafa. Untuk bekerjasama, dipersilahkan menghubungi via iffiarahman@gmail.com

Posting Komentar untuk "Penyebab Jantung Koroner dan Cara Mengantisipasinya"